BELAJAR BIOLOGI MENGHARGAI HIDUP LEBIH BERARTI..........., MARI BELAJAR BIOLOGI BERSAMA SUKARNO
Senin, 12 Juli 2010
Selasa, 29 Juni 2010
Sistem Ekskresi pada Manusia
terdiri dari :
1. ginjal
2. Ureter
3. Kantung kemih
4. Urethra
2. Organ Sistem urine pada manusia
KETERANGAN
1. K = Korteks
2. L = Medula
3. M = Pelvis
4. N = Ureter
3. Bagian dan fungsi sistem organ urine
1.Ginjal (Ren)
Membersihkan darah sehingga dihasilkan urine
a.Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) terdapat
tempat sejuta nefron yang terdiri badan malpighiyang terdiri dari
1.Glomerulus untuk Filtrasi ( menyaring darah), hasil Filtrat ( urine Primer)
2.Kapsula (simpai) Bowman untuk Pelindung Glomerulus dan
Menampung menyalurkan filtrat ( urine Primer) ke TKP
b.Lapisan dalam (sumsum ginjal), Tempat tubulus
1.Tubulus kontortus proksimal untuk Reabsorbsi hasil Urine Sekunder
2.Tubulus kontortus distal untuk Augmentasi hasil Urine Sebenarnya
3.Tubulus kolektivus untuk Menerima dan menyalurkan urine dari TKD
ke Pelvis renalis
c.Rongga Ginjal (pelvis renalis) untuk Menampung dan menyalurkan urine
dari Tubulus kolektivus ke Ureter
2.Ureter menyalurkan urine dari pelvis renalis ke Vesica Urinaria
3.Kantung Kemih(Vesica Urinaria)untuk Menampung dan menyalurkan urine
dari Ureter ke Urethra
4.Urethra untuk Mengelurkan urine dari tubuh
Senin, 28 Juni 2010
Rabu, 26 Mei 2010
Senin, 10 Mei 2010
Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang sangat penting dalam aktivitas Biologi terutama di bidang Mikrobiologi. Dengan mikroskop akan diperoleh perbesaran pandangan sehingga memungkinkan untuk melihat mikroorganisme atau benda-benda sangat kecil yang tidak tampak dengan mata secara Iangsung/biasa. Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang mengunakan sistem lensa optis, terdiri dan mikroskop medan terang, medan gelap, fluoresensi, dan kontras fase. Sedangkan mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang jauh lebih besar sampai beberapa ribu kali.
Komponen-komponen mikroskop
Komponen mikroskop dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian optik dan bagian mekanik.
Bagian optik yaitu:
1. Lensa okuler
Terletak di atas tubus, dekat dengan mata. Biasanya mempunyai perbesaran 4x, 8x, lOx, 12,5x, 15x, dan 16x. Ada beberapa tipe mikroskop siswa yang lensanya tidak dapat dilepas dan tubus sedangkan pada mikroskop lanjutan dapat dilepas sehingga tidak boleh membawa mikroskop miring atau terbalik. Pada mikroskop biasa, lensa okuler ini ada 1, tipe binokuler mempunyai 2, dan trinokuler mempunyai 3, sehingga ada tipe mikroskop yang bisa dilihat oleh 2 orang sekaligus. Ada lensa okuler yang dilengkapi dengan jarum penunjuk (tampak berupa garis hitam) yang berfungsi untuk menunjukkanobjektertentu padasediaan.
2. Lensa objektif
Terletak di bawah tubus, dekat dengan objek. Biasanya mempunyai perbesaran 4x, lOx, 40x, dan lOOx. Pembesaran lOx untuk mencari bayangan disebut pembesaran Iemah dan pembesaran 40x disebut pembesaran kuat. Sedangkan pembesaran 1 OOx untuk melihat mikroorganisme dengan dibantu minyak imersi. Lensa objektif dipasang pada revolveryang dapatdiputar-putar.
3. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lubang yang dilalui cahaya dengan menggunakan tuas. Diafragma mengaturjumlah cahaya yang masuk.
4. Kondensor
Terletak di bawah meja sediaan yang terdiri dan dua set lensa. Berfungsi untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang masuk dan sumber cahaya ke dalam sistem lensa. Posisinya dapat dinaik-turunkan.
5. Cermin
Terletak di bawah meja sediaan, terdiri dan dua jenis kaca yaitu cermin datar dan cermin cekung pada sisi Iainnya. Berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkan cahaya melalui diafragma, kondensor, dan sediaan. Cermin datar digunakan bila keadaan sekeliling cukup terang dan cermin cekung digunakan bila keadaan kurang terang. Sumber cahaya dapat dan sinar matahari atau lampu tetapi tidak boleh menangkap sinar matahari Iangsung karena dapat menyilaukan mata. Cermin dapatdiputar ke segala arah.
6. Kaca filter
Berupa kaca berwarna biru, hijau, kuning, atau putih yang dipasang di bawah lensa kondensor atau di atas cermin. Berfungsi untuk mengurangi silau, menegaskan batas-batas objek pada sediaan, dan mengurangi panas bila menggunakan sinar lampu.
Bagian mekanik yaitu:
7. Revolver
Tempat kedudukan lensa objektif yang dapatdiputar-putar.
8. Tubus
Tempat terpasangnya lensa okuler dan objektif. Posisinya dapat tegak atau miring dan dapat dinaik-turunkan. Tubus yang miring mempunyai prisma yang dapat membelokkan cahaya.
9. Statif
Berupa penghubung antara kaki dan tubus. Beberapa tipe memungkinkan statif mi dibengkokkan atau dimiringkan karena memiliki engsel, tetapi jika sedang mengamati sediaan basah atau menggunakan minyak imersi tidak boleh dimiringkan supaya cairan tidak mengalir membasahi bagian lain dan mikroskop.
10. Makrometer/pengatur fokus kasar
Berupa sekrup besar yang berfungsi untuk mengatur naik-turunnya tubus secara cepat.
11. Mikrometer/pengatur fokus halus
Berupa sekrup kecil yang berfungsi untuk mengatur jarak antara lensa objektif dan sediaan secara perlahan. Kedudukannya dapat terpisah dengan makrometer atau bersatu.
12. Meja sediaan/stage
Berfungsi untuk meletakkan sediaan atau objek dengan lubang di tengahnya untuk jalan masuknya cahaya ke arah sediaan. Dilengkapi dengan penjepit sediaan di kin dan kanan pada mikroskop siswa atau dapat diganti dengan penggerak sediaan atau mechanical stage pada mikroskop lanjutan.
13. Penggerak sediaan
Alat tambahan mi biasanya ada pada mikroskop lanjutan. Terdapat ulir penggeraknya di samping meja atau di bawah meja sediaan sehingga sediaan dapat digeser ke kin, kanan, depan, dan belakang. Dilengkapi dengan koordinat sehingga memudahkan untuk menandai objek tertentu pada sediaan.
14. Pengatur kondensor
Berfungsi untuk mengatur naik-turunnya kondensor.
15. Kaki/alas
Berfungsi untuk menahan agar mikroskop dapat berdiri tegak. Dapat berbentuk persegi, tapal kuda, atau bentuk lain. Ada tipe yang memungkinkan kaki diputar sehingga posisi mikroskop menjadi miring.
Penanganan dan Pemeliharaan Mikroskop
1. Bawalah mikroskop dalam posisi tegak dengan dua tangan, yaitu dengan memegang statif dengan satu tangan dan menyangga alas dengan tangan yang lainnya.
2. Bersihkan selalu dasar dan tubuh mikroskop dan debu dengan menggunakan peniup lalu gunakan kuas yang berbulu halus. Debu di bagian mekanik dibersihkan dengan kain lembut. Bagian yang bergesekan dan tidak dicat harus dilumasi secukupnya dengan oh agartidak berkarat.
3. Hindarkan mikroskopdari benturan.
4. Setelah dipakai, bersihkan lensa objektif dan minyak imensi dengan kain yang lembut atau kentas khusus pembersih lensa yang telah diberi xilol.
5. Jangan menyentuh lensa dengan tangan.
6. Jangan melepaskan lensa objektif untuk membensihkannya.
7. Jangan memiringkan miknoskop bila bekenja dengan minyak imersi supaya minyak tidak mengahir ke tempat lain.
8. Jangan menyetel mikroskop secara paksa.
9. Jangan menukan lensa objektifatau lensa okulen dan miknoskop lain.
10. Bensihkan lensa okulen dengan menyeka lensa okulen dengan kertas halus yang dibasahi dengan akuades.
11. Pasanglah lensa objektif benkekuatan yang paling nendah bila mikroskop sedang tidak di pergunakan.
12. Tutuplah mikroskop dengan tutup plastik yang tersedia setelah selesai dipakai. Kemudian simpanlah dalam lemari yang kering atau kelembabannya rendah. Lemari dapatdilengkapi dengan penyerap kelembaban (silica gel) atau dipasang lampu
Gejala Alam Biotik dan Abiotik
GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK
A. Pengamatan Objek secara Terencana dan Sistematis
Jika seseorang ingin mengetahui sesuatu melalui pengamatan, tidak akan berhasil baik apabila pengamatan yang dilakukan tanpa melalui langkah atau metode yang terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup, sedangkan abiotik adalah benda alam yang bersifat mati.
Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.
4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
5. Menarik kesimpulan.
6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat antara lain, sebagai berikut:
1. Mencintai kebenaran
Sikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan obyektif.
2. Tidak purba sangka
Tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal.
3. Bersifat toleran terhadap orang lain
Pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka menghargai pendapat orang lain dapat digunakan untuk memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang lain.
4. Ulet
Tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran walaupun sering tidak memperoleh apa-apa.
5. Teliti dan hati-hati
Teliti dalam melakukan sesuatu dan hati-hati dalam mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.
6. Ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam melakukan sesuatu.
7. Optimis
Selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen.
Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan.Faktor-faktor tersebut dinamakan variabel.
Terdapat empat macam variabel, yaitu :
1. Variabel bebas atau variabel manipulatif
Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah.
2. Variabel terikat atau variabel respon
Variabel terikat adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah yang harus dikendalikan.
4. Variabel pengganggu
Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang disebut data.
Terdapat dua (2) macam data, yaitu:
1. Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak dalam bentuk angka.
2. Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.
Hasil dan kesimpulan dari percobaan atau pengamatan dilaporkan dalam suatu jurnal yang disebut jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat artikel atau tulisan yang berisi laporan hasil penelitian. Bentuk jurnal ilmiah beragam, ada yang terbit mingguan, bulanan atau tiga bulan sekali. Dengan berkembangnya IPTEK jurnal ilmiah dapat dilihat melalui internet.
B. Gejala Alam
Gejala alam yang dapat kita amati, pelajari dan kita temukan dalam IPA dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian. Gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian mengenai obyek biotik dan abiotik.
Gejala alam kebendaan obyek biotik mencakup keadaan dan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup , seperti bentuk, warna dan ukuran tubuhnya.
Gejala alam kejadian obyek biotik adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh makhluk hidup, seperti tumbuh, iritabilitas, dan berkembang biak.
Gejala alam kebendaan obyek abiotik mencakup keadaan dan ciri-ciri yang dimiliki oleh benda-benda tak hidup, seperti tekstur, warna dan bentuknya.
Gejala alam kejadian obyek abiotik merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada benda-benda tak hidup, misalnya angin tertiup sepoi-sepoi, salju turun, dan batu di gurun mengalami pelapukan.
Jumat, 02 April 2010
BAB 6
BIOTEKNOLOGI DAN
TEKNOLOGI REPRODUKSI
Pendahuluan
Bioteknologi adalah penggunaan Agen Biologi(biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika) secara terpadu, untuk menghasilkan barang/jasa atau lainnya untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Gambar 6.1 Kegunaan Bioteknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia
A. Produk-produk Bioteknologia
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.
2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru yaitu Nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi sederhana tidak banyak membutuhkan biaya sehingga masyarakat kecil bisa melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari.
Contohnya tempe dan tape. Proses pembuatan tempe dan tape termasuk bioteknologi. Dapatkah kamu membuat tempe dan tape sendiri? Coba kamu lakukan kegiatan berikut.
Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan(pemutusan dan penyambungan DNA), dengan cara kultur jaringan, kloning, dan fusi sel. Perhatikan tabel- tabel berikut.
Tabel 6.1 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Modern
No. | Karakteristik | Bioteknologi | |
Konvensional | Modern | ||
1 | Teknik | Fermentasi oleh | rekayasa genetika |
| yg digunakan | Mikroorganisme |
|
2 | Kertelibatan | Tidak mengubah sifat | Mengubah sifat (proses) |
| manusia | (proses) | pada agen biologi |
|
| pada agen biologi | (organisme) |
|
| yang digunakan | yang digunakan |
3 | Contoh hasil | Tape, | Insulin dari bakteri, |
|
| alkohol, asam | Tomat tahan lama |
|
| cuka, yoghurt dll | (tomat Favr Savr) dll |
Tabel 6.2. Produk-produk bioteknologi konvensional
No. | Produk | Enzim | Bahan | Mikroorganisme |
1. | | Protease | Kedelai | Rhizopus oligosporus |
2. | Tauco | Protease | Kedelai | Aspergilus oryzae |
3. | Kecap | Protease | Kedelai | Aspegilus soyae |
4. | Oncom | Protease | Bungkil kacang | Monillia sitophilia |
5. | Yoghurt | Laktase | Susu | Streptococcus thermophilus |
6. | Yoghurt | Laktase | Susu | Lactobacillus vulgaris |
7. | Keju | Lipase | Susu | Lactobacillus vulgaris |
8. | Keju | Lipase | Susu | Lactobacillus lactis |
9. | Mentega | Lipase | Susu | Streptococcus lactis |
10. | Asinan | Laktase | Kubis | Lactobacillum plantarum |
(Sumber: Biology, Mader S.S)
Tabel 6.3 Penyakit Menurun dan Gen Terapinya
No. | Penyakit | Gen yang disisipkan |
1. | Hemofili | Faktor VIII |
2. | Kanker otak | Interleukin-2 |
3. | Kanker paru-paru | Antisense ras |
4. | AIDS | Selubung protein HIV |
5. | Kanker indung telur | Thymidin kinase |
Tabel 6.4 Produk-produk bioteknologi modern untuk pengobatan
No. | Nama produk | Kegunaan |
1. | Interferon | Melawan infeksi, meningkatkan sistem |
|
| kekebalan |
2. | Insulin | Mengontrol kadar gula darah (diabetes |
| | mellitus). |
3. | Vaksin | Meningkatkan kekebalan tubuh |
4. | Penicillin | Antibiotika, melawan infeksi oleh bakteri |
|
| atau jamur |
5. | Hormon pertumbuhan | Melawan kekedilan, untuk penyembuhan |
6. | Beta endorfin | Mengurangi rasa sakit |
7. | Activator plasminogen | Melarutkan darah beku, mencegah stroke |
8. | Inferleukun 2 | Mengaktifkan sistem kekebalan |
9. | Antibodi monoklonal | Menyerang dan membunuh sel tumor |
| | atau kanker |
10. | Enzim | Meningkatkan reaksi/biokatalisator baik |
|
| untuk keperluan manusia maupun industri |
11. | Protein Hepatitis-B | Vaksin melawan Hepatitis B |
12. | Urokinase | Menghilangkan bekuan darah |
13. | Gen beta-globulin | Mengobati thalasemia |
14. | Erythropoetin | Mengobati anemia, dan merangsang |
|
| pembentukan sel darahan baru |
(Sumber: Biology For STMP Volume 1, Azis Nor Azlina Abd, dkk)
B. Rekayasa reproduksi
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga bisa dijadikan objek dalam teknologi.
1. Kultur Jaringan
Kultur jaringan (sel) adalah mengkultur/membiakkan jaringan (sel) untuk memperoleh individu baru.
Gambar 6.2 Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan oleh Steward terhadap tanaman wortel (Daucus carota)
Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan. Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi.
Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil
untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan
adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri.
Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
a.Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam
alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa
menit.
b.Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi
dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah
disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan
terdiri atas:
1)Unsur-unsur atau garam mineral:
Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
Unsur mikro:Zn, Mn, Mo, So.
2)Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan
tertentu.
3)Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
4)Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan
agar-agar.
Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan
dengan menggunakan mesin khusus yang disebut dengan
autoklaf.
c.Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu
untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan
sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan
pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang
70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel
eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar proses
persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta
menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d.Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan
dan di tanam pada media lain.
e.Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda
(plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut
sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan
Manfaat / Keuntungan Kultur Jaringan
a. Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat
b. Sifat identik dengan induk
c. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
d. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
2. Kloning
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba. yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut.
a. Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
b. Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
c. Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
d. Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
e. Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
3. Makhluk hidup transgenik
Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms) yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat.
Teknologi ini dapat kamu pelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut.
a. Produksi insulin
`Gambar 6.4 . Proses produksi insulin manusia dengan rekayasa genetika
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit kencing manis.
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:
1. Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida mematikan hama.
2. Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.
3. Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.
4. Hibridisasi
Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
5. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah
(-800C sampai -200C ). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya. Hal ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke negara lain.
6. Bayi tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif. Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut.
a. Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
b. Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
c. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
d. Jika sel telur yang sudah dibuahi disebut zigot. Zigot berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.
B Dampak Rekayasa Reproduksi
Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.
1. Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut.
a. Menciptakan bibit unggul.
b. Meningkatkan gizi masyarakat.
c. Melestarikan plasma nutfah.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai
e. dengan keinginan manusia.
f. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
2. Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut.
Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah
a. Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami.
b. Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.
c. Mengganggu proses seleksi alam.kena penyakit.